Kerap disepelekan, namun, pada faktanya cara menggunakan sabuk pengaman mobil adalah hal yang penting bagi keamanan berkendara. Hal paling umum yang sering terjadi adalah menggunakan sabuk pengaman ketika mobil sudah jalan hingga baru menggunakannya ketika sudah berada di jalan raya atau diawasi petugas kepolisian.

Namun, dari dua hal paling umum dan merupakan kebiasaan buruk dalam menggunakan sabuk pengaman, masih ada beberapa kesalahan lainnya yang kerap dilakukan oleh pemilik mobil hingga penumpang. Berikut beberapa diantaranya.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Sabuk Pengaman di Dalam Mobil

Baca juga: 3 Cara Terbaik Merawat dan Membuat Airbag Mobil Tetap Awet

1. Sabuk di kabin penumpang

Kesalahan paling umum, sering terjadi dan diabaikan. Sabuk pengaman di kabin penumpang yang bahkan tidak pernah digunakan sama sekali. Faktanya, risiko paling besar justru berada di kabin penumpang jika mobil mengalami kecelakaan.

Penumpang di bagian belakang yang tidak menggunakan sabuk pengaman bisa terpental dari tempat duduknya tanpa ada yang melindungi jika tak menggunakan sabuk pengaman.

Hal ini terjadi karena tidak semua mobil dilengkapi dengan airbag, khsuusnya di bagian kabin penumpang. Jadi, jangan sepelekan hal ini lagi.

2. Sabuk tidak dikencangkan

Pasang sabuk pengaman asal-asalan pun menjadi salah cara menggunakan sabuk pengaman mobil paling umum ditemukan. Hanya ditempelkan atau dikaitkan begitu saja. Asalkan sudah terpasang menyiang di bagian bahu, artinya sabuk pengaman sudah menjadi standar di dalam mobil.

Cara ini jelas salah. Asal memasang dan tidak dikencangkan akan membuat siapa saja yang berada di dalam mobil berada pada risiko yang tinggi.

Jika terjadi kecelakaan, bisa saja akan membuat penumpang menjadi terpental, bahkan ketika sudah dilindungi dengan airbag sekalipun.

3. Posisi badan dengan setir

Cara berikutnya kerap tidak diperhatikan pengemudi. Posisi yang terlalu denkat dengan kemudi dan kemudian memasang sabuk pengaman akan membuat fungsi keamanan ini tidak akan bekerja maksimal.

Meskipun terlihat bisa menahan gerakan pengemudi, namun jika terjadi kecelakaan efek kejut yang akan diterima akan membuat pengemudi terdorong ke depan. Paling parah tentu saja adalah posisi antara kemudi dan badan yang bisa berbahaya.

Hal ini ajan terjadi pada bagian kepala yang masih bisa terbentur dan jelas ini adalah hal yang berbahaya.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Ini Cara Pegang Setir Mobil dengan Benar

Baca juga: Tips Agar Bikin Mobil Ramah Keluarga dan Anak Saat Perjalanan Jauh

Informasi Tepat, Urusan Mobil Jadi Cepat langsung ditemukan di situs dan aplikasi Carsworld yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS.